Pengertian Pertumbuhan Ekonomi - Menurut Mankiw pertumbuhan ekonomi menujukan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Indikator yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (GDP).
Menurut Budiono menjelaskan bahwa secara umum pertumbuhan ekonomi memiliki arti peningkatan pada Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product suatu negara. Pertumbuhan ekonomi juga berkaitan dengan kenaikan “output perkapita”. Dalam pengertian ini teori tersebut harus mencakup teori mengenai pertumbuhan GDP dan teori mengenai pertumbuhan penduduk. Sebab hanya apabila kedua aspek tersebut dijelaskan, maka perkembangan output perkapita bisa dijelaskan. Kemudian aspek yang ketiga adalah pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, yaitu apabila selama jangka waktu yang cukup panjang tersebut output perkapita menunjukan kecenderungan meningkat.
|
Pertumbuhan Ekonomi |
a. Teori Pertumbuhan Ekonomi Adam Smith
Menurut Adam Smith, pemupukan modal harus dilakukan lebih dahulu dibandingkan dengan pembagian kerja. Adam Smith menganggap bahwa pemupukan modal merupakan syarat mutlak bagi pembagunan ekonomi suatu negara, dengan demikian permasalahan pembangunan secara luas adalah kemampuan manusia untuk lebih banyak menabung dan menanam modal. Menurut teori ini, akumulasi modal menentukan cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Modal diperoleh dari tabungan masyarakat, dengan adanya akumulasi modal yang dihasilkan tabungan, maka pelaku ekonomi dapat menginvestasikannya ke dalam sektor riil, oleh karena itu modal memiliki peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi.
b. Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar
Dalam model ini menerangkan tentang hubungan ekonomi fungsional yang menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan produk domestik bruto bergantung langsung pada tingkat tabungan nasional neto dan berbanding terbalik dengan rasio modal-output nasional. Dalam model Harrod-Domar terdapat persamaan berikut: ............(1) Y s Y k Pada persamaan di atas, dijelaskan bahwa pertumbuhan GDP ditentukan secara bersama-sama oleh rasio tabungan nasional (s) serta rasio modal-output nasional (k). Agar perekonomian dapat tumbuh dengan baik, setiap perekonomian harus menabung dan menginvestasikan sebanyak mungkin bagian dari GDP-nya. Semakin banyak yang ditabung maka pertumbuhan ekonomi akan semakin cepat.
c. Teori Pertumbuhan Ekonomi Schumpeter
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori itu ditunjukan bahwa para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi: memperkenalkan barang-barang baru, mempertinggi efisien cara memproduksi dan menghasilkan sesuatu barang, memperluas pasar sesuatu barang ke pasar-pasar baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru, dan mengadakan perubahanperubahan dalam organisasi dengan tujuan mempertinggi keefisienan kegiatan perusahaan. Berbagai kegiatan inovasi ini memerlukan investasi baru.
Model Schumpeter berawal dengan pemutusan arus sirkuler melalui inovasi dalam wujud produk baru oleh pengusaha guna memperoleh laba. Dalam rangka memutus arus sirkuler, para pengusaha yang melakukan inovasi tersebut dibiayai oleh perluasan kredit. Dalam jangka panjang kemajuan teknologi yang berkesinambungan akan menghasilkan kenaikan dalam output keseluruhan dan output perkapita. Schumpeter berpendapat bahwa para pengusaha membutuhkan kredit untuk membiayai penerapan baru teknik produksi dengan bank sebagai agen utama untuk memfasilitasi kegiatan intermediasi keuangan. Dengan cara ini, sistem perbankan perbankan diharapkan berfungsi dengan baik dalam menyediakan layanan intermediasi untuk kewirausahaan produktif kegiatan yang akan memacu teknologi, inovasi dan akan meningkatkan pertumbuhan sector riil.
ADS HERE !!!