Definisi Tawakal - Tawakal adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah SWT untuk mendapatkan kemaslahatan serta mencegah bahaya, baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat. Allah SWT berfirman: Artinya: “…Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan jadikan baginya jalan keluar dan memberi rizqidari arah yang tiada ia sangka-sangka, dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya …”(QS: Ath Tholaq: 2-3)
Secara harfiah tawakalberasal dari kata wakala yang artinya menyerahkan, mempercayakan, atau mewakili urusan kepada orang lain. Tawakal adalah menyerahkan dan berserah diri sepenuhnya atas segala perkara dan usaha yang dilakukan kepada Allah SWT.
Tawakal merupakan ciri orang yang beriman, Muhamad bin Abdul Wahab mengatakan bahwa tawakalmerupakan pekerjaan hati manusia dan puncak tertinggi adalah keimanan, hal ini sesui dengan firman Allah: Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal”(QS:al-Anfal: 2)
Ayat diatas menegaskan bahwa tawakal merupakan ciri orang yang beriman. Meskipun seseorang telah mengaku beriman, tidak bisa disebut beriman apabila tidak memiliki sifat tawakal.
Tawakal bukan berarti bersifat pasif melainkan aktif, artinya adalah seseorang bertawakal harus disertai dengan usaha terlebih dahulu, mewujudkan tawakalbukan berarti meniadakan usaha. Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berusaha sekaligus bertawakal. Berusaha dengan seluruh anggota badan dan bertawakaldengan hati merupakan perwujudan iman kepada Allah.
Tawakal yang menjadi ciri mukmin sejati bukanlah tawakaldalam arti kemalasan yang menyebabkan tidak mau berusaha,karena tawakal diperintahkan untuk manusia agar manusia bisa merasa tenang dalam setiap usaha dan perilakunya.
Abu Bakar Jabir al-Jazairi dalam bukunya Minhajul-Muslimin menyatakan bahwa tawakal yang merupakan bagian langsung dari iman dan aqidahnya ialah taat kepada Allah dengan menghadirkan semua sebab yang diperlukan dalam semua perbuatan yang hendak dia kerjakan, dengan demikian menjadikan hidup bukan hanya mengandai-andai, tidak bermalas-malasan karena dunia ini ada hukum sebab akibat, maka manusia harus berikhtiar untuk mencukupi kebutuhannya di dunia.
Disamping itu juga ikhtiar adalah tanda bahwa kita mensyukuri nikmat-Nya. Imam al-Gazali mengatakan bahwa maqam tawakal terdiri dari tiga unsur Ilmu, hal dan amalan, maksudnya adalah: hal merupakan tawakal dalam dirinya sedangkan Ilmu adalah dasar dari tawakal, amal merupkan buahnya.
|
Ayat Tawakkal |
Seorang shufi berkata: Tawakal adalah merupakan hal yang rahasia antara seorang hamba dengan Tuhannya, yang pada hakikatnya meninggalkan usaha yang bukan karena Allah, mereka merasa selalu bersama Allah dimanapun berada. Seperti halnya Sahl bin Abdullah ketika ditanya tentang tawakal, ia menjelaskan “Qalbu yang hidup bersama Allah SWT dan tidak tertarik kepada yang lain”.
Ketawakalan orang berbeda-beda, tergantung kadar keimanan yang dimiliki sebagai bekal dalam berusaha dan bertindak, Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq berkata, bahwa tawakal mempunyai tiga tingkatan pertama: Tawakal:maksudnya adalah orang yang bertawakal akan merasa tentram dengan janji-Nya. Kedua: Taslim: adalah orang yang merasa cukup dengan pengetahuan-Nya. Ketiga: Tafwidh:adalah orang yang merasa puas dengan kebijaksanaan-Nya. Seperti digambarkan dalam perilaku makan tanpa tamak.
Amal perbuatan manusia dalam hubungannya dengan tawakaladalah antara usaha dan keyakinan, keyakinan bahwa yang dikerjakan maupun yang diusahakan akan mendapatkan pertolongandan bimbingan dari Allah SWT yang menjadikan hati tenang dan tentram. Jadi tawakaladalah sikap dalam mengarungi samudra kehidupan kerena hati dan tindakannya selalu seimbang dan selaras dengan nilai-nilai keimanan.
ADS HERE !!!