Kata kemandirian berasal dari kata dasar diri yang mendapatkan awalan ke- dan akhiran an yang kemudian membentuk suatu kata keadaan atau kata benda. Karena kemandirian berasal dari kata dasar diri, pembahasan mengenai kemandirian tidak dapat dilepaskan dari pembahasan mengenai perkembangan diri itu sendiri, yang dalam konsep Carl Rogers disebut dengan istilah self karena
diri itu merupakan inti dari kemandirian.
Menurut Basri “Kemandirian berasal dari kata-kata mandiri dalam bahasa Jawa, berarti berdiri sendiri. Kemandirian dalam arti psikologis dan mentalis mengundang pengertian keadaan seseorang dalam kehidupannya yang mampu memutuskan atau mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain.” Sedangkan menurut Asrori “Kemandirian merupakan suatu kekuatan internal individu yang diperoleh melalui proses individuasi.”
Emil Durkheim dalam Asrori melihat makna dan perkembangan kemandirian dari sudut pandang yang berpusat pada masyarakat, yang lebih dikenal dengan pandangan konformistik, dimana menurut pandangan ini individu yang mandiri ialah yang berani mengambil keputusan dilandasi oleh pemahaman akan segala konsekuensi dari tindakannya.
Menurut Sulo “Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar.” Menurut Yamin “Belajar mandiri adalah belajar yang bebas menentukan arah, rencana, sumber, dan keputusan untuk mencapai tujuan akademik bukan bebas dari aturan-aturan keagamaan, aturan-aturan negara, aturan-aturan adat atau masyarakat.”
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Kemandirian Belajar adalah suatu kegiatan belajar yang mandiri dengan kemauan sendiri, tidak bergantung kepada orang lain, bebas menentukan arah, rencana, sumber belajar untuk mencapai tujuan belajar dan tanggung jawab serta keputusan sendiri dalam menyelesaikan masalah belajar yang sedang dihadapinya.
ADS HERE !!!